Pemutaran film
Pemutaran film "Mengusahakan Pertolongan Ilahi" merayakan 40 tahun ParagonCorp. (FARAH/Rizqia)
KOMENTAR

MEMBICARAKAN industri kecantikan Indonesia, nama ParagonCorp pasti tak bisa dilepaskan. Di balik kesuksesan perusahaan ini, berdiri sosok tangguh bernama Nurhayati Subakat, seorang perempuan yang berani bermimpi dan mewujudkannya dengan kerja keras.

Menyambut 40 tahun ParagonCorp, dihadirkanlah sebuah film pendek bertajuk Mengusahakan Pertolongan Ilahi diangkat dari novel biografi karya A. Fuadi. Film ini bukan hanya menggambarkan perjalanan bisnis Nurhayati, tetapi juga menyelipkan nilai-nilai perjuangan, ketekunan, serta keberanian dalam menghadapi cobaan.

Dari Buku ke Layar Lebar

Putri Nurhayati, Sari Chairunnisa, menyatakan bahwa film ini dibuat untuk menyebarkan nilai-nilai hidup sang ibu yang turut membentuk ParagonCorp.

"Awalnya kami menulis novel, lalu kami terpikir untuk membuat film agar kisahnya lebih mudah dipahami oleh banyak orang," ungkapnya.

Film ini disutradarai oleh Gina S. Noer dan Kurnia Cahya Putra, dengan tiga aktris berbeda yang memerankan Nurhayati di berbagai fase kehidupan: Nafiza Fatia Rani, Revalina S. Temat, dan Widyawati. Latar film dibuat sedekat mungkin dengan suasana asli kehidupan Nurhayati di Padang Panjang, Sumatra Barat, dengan syuting yang berlangsung di Jakarta dan Padang.

Perjalanan Penuh Rintangan Menuju Kesuksesan

Kesuksesan ParagonCorp tidak didapat dalam semalam. Nurhayati Subakat, lulusan terbaik Farmasi ITB, sempat merasakan pahitnya ditolak berulang kali saat mencari pekerjaan. Mimpinya menjadi dosen pun kandas. Akhirnya, ia bekerja sebagai apoteker di rumah sakit, tetapi kemudian berhenti demi mengurus anak.

Dari titik inilah, Nurhayati mulai berpikir untuk berwirausaha. Berbekal ilmu farmasi, ia merintis usaha sampo bernama Putri pada 1985 di bawah bendera Pusaka Tradisi Ibu (PTI). Awalnya, bisnisnya dijalankan dari rumah ke rumah, menghadapi berbagai tantangan karena persaingan yang ketat. Namun, perlahan produknya mulai diterima di pasaran.

Pada 1990, saat bisnisnya mulai berkembang dan mendirikan pabrik, cobaan besar datang: pabriknya terbakar. Kehancuran ini nyaris membuatnya menyerah. Namun, di titik terendah itulah, ia menemukan harapan baru.

Menjadi Pelopor Kosmetik Halal

Saat pemerintah mulai mensosialisasikan produk halal, Nurhayati melihat peluang besar. Pada 1995, ia mengambil langkah berani dengan menciptakan kosmetik halal pertama di Indonesia, Wardah. Keputusan ini terbukti tepat, karena Wardah berkembang pesat dan menjadi merek kosmetik yang diminati jutaan perempuan Muslim di Indonesia.

Seiring waktu, PT Pusaka Tradisi Ibu bertransformasi menjadi PT Paragon Technology and Innovation pada 2011. Dengan inovasi dan dedikasi, ParagonCorp terus berkembang, dan kini menaungi berbagai merek ternama seperti Make Over, Emina, Kahf, dan Tavi, serta berhasil menembus pasar internasional.

Inspirasi bagi Generasi Muda

Film Mengusahakan Pertolongan Ilahi bukan hanya tentang perjalanan bisnis, tetapi juga tentang semangat pantang menyerah. Kisah Nurhayati mengajarkan bahwa kesuksesan tidak instan, melainkan hasil dari kerja keras, keteguhan, dan keyakinan.

Sebagai bagian dari perayaan 40 tahun ParagonCorp, film ini diputar serentak di berbagai kota di Indonesia, dihadiri oleh ribuan Paragonian—sebutan untuk karyawan ParagonCorp.

EVP dan Chief Commercial Officer ParagonCorp, Ronni Ardiansyah, berharap film ini bisa mengingatkan semua orang bahwa ParagonCorp berdiri atas perjuangan panjang dan nilai-nilai luhur yang terus dijaga.

Kisah Nurhayati Subakat membuktikan bahwa dengan tekad kuat, keberanian, dan keikhlasan, tidak ada rintangan yang tak bisa diatasi. Dan ia tak hanya membangun bisnis, tetapi juga menciptakan perubahan bagi banyak orang.




dr. Ayu Widyaningrum Promosikan Keindahan Batik Sasirangan ke Para Duta Besar Negara Sahabat

Sebelumnya

Jadi Juru Bicara Termuda Gedung Putih, Ini Peran Karoline Leavitt dalam Politik Amerika Serikat

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Women